Bilangan Penggalan – Jenis-Jenis, Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan

Tutorial pembelajaran matematika kali ini berkenaan dengan bilangan pecahan.

Tanpa disadari, kita sering menerapkan metode bilangan pecahan seumpama : pembagian camilan anggun ulang tahun yang dibagi untuk 4 orang. Dimana camilan anggun tersebut dibagi dengan masing-masing orang mendapat
1 / 4
bagian. Angka
1 / 4
inilah yang dinamakan bilangan pecahan.

Untuk mengenal lebih dalam lagi ihwal bilangan pecahan, dalam bimbingan ini akan diperkenalkan ihwal :
  • Pengertian Bilangan Pecahan
  • Jenis-Jenis Bilangan Pecahan
  • Operasi Penjumlah Bilangan Pecahan
  • Operasi Pengurangan Bilangan Pecahan

Pengertian Bilangan Pecahan


Bilangan pecahan merupakan bilangan yang berisikan pembilang dan penyebut yang dinyatakan dalam bentuk
p / q
dimana p dan q merupakan bilangan bundar dan q ≠0. Yang bertindak selaku pembilang merupakan p, sedangkan q disebut selaku penyebut.

Contoh :
  • 6 / 8
    , 6 disebut selaku pembilang dan 8 disebut selaku penyebut
  • 10 / 56
    , 10 disebut selaku pembilang dan 56 disebut selaku penyebut

Jenis-Jenis Bilangan Pecahan


Terdapat berbagai jenis bilangan pecahan, yakni :

1. Bilangan Pecahan Murni

Bilangan pecahan murni merupakan bilangan yang angka pembilangnya lebih kecil dari penyebut (p < q).

Contoh :
  • 1 / 6
    , 1 merupakan pembilang (p) dan 6 merupakan penyebut (q).
    Nilai pembilang lebih kecil dari penyebut (p < q)
  • 4 / 5
    , 4 merupakan pembilang (p) dan 5 merupakan penyebut (q).
    Nilai pembilang lebih kecil dari penyebut (p < q)

2. Bilangan Pecahan Tidak Murni

Bilangan pecahan tidak murni merupakan bilangan yang angka pembilangnya lebih besar dari penyebut (p > q).

Contoh :
  • 7 / 4
    , 7 merupakan pembilang (p) dan 4 merupakan penyebut (q).
    Nilai pembilang lebih besar dari penyebut (p > q)
  • 9 / 5
    , 9 merupakan pembilang (p) dan 5 merupakan penyebut (q).
    Nilai pembilang lebih besar dari penyebut (p > q)

3. Bilangan Pecahan Biasa

Bilangan pecahan biasa merupakan bilangan yang sanggup berupa pecahan murni ataupun tidak murni.

Contoh :
  • 2 / 3
    , 2 merupakan pembilang (p) dan 3 merupakan penyebut (q).
    Nilai pembilang lebih keci dari penyebut (p < q). Berarti masuk dalam klasifikasi bilangan pecahan murni.
  • 8 / 3
    , 8 merupakan pembilang (p) dan 3 merupakan penyebut (q).
    Nilai pembilang lebih besar dari penyebut (p > q). Berarti masuk dalam klasifikasi bilangan pecahan tidak murni.

4. Bilangan Pecahan Campuran

Bilangan pecahan adonan merupakan bilangan yang berisikan bilangan bundar dan pecahan murni.

Contoh :
  • 3
    1 / 4
    , 3 merupakan bilangan bundar dan
    1 / 4
    merupakan bilangan pecahan murni.
  • 2
    3 / 8
    , 2 merupakan bilangan bundar dan
    3 / 8
    merupakan bilangan pecahan murni .

5. Bilangan Pecahan Desimal

Bilangan pecahan desimal merupakan bilangan pecahan yang memiliki penyebut bernilai 10, 100, 1000, 10000 dan seterusnya. Dan penulisannya dinyatakan dengan tanda koma.

Contoh :
  • 4 / 10
    ditulis dalam bentuk desimal 0,4
  • 7 / 100
    ditulis dalam bentuk desimal 0,07 .

6. Bilangan Pecahan Persen (%)

Bilangan pecahan persen merupakan bilangan pecahan perseratus yang dinyatakan dalam %.



Contoh :
  • 5 / 100
    ditulis dalam bentuk persen menjadi : 5%
  • 17 / 100
    ditulis dalam bentuk persen menjadi : 17%

7. Bilangan Pecahan Permil ( ‰)

Bilangan pecahan permil merupakan bilangan pecahan perseribu yang dinyatakan dalam bentuk ‰.

Contoh :
  • 27 / 1000
    ditulis dalam bentuk permil menjadi : 27‰
  • 17 / 1000
    ditulis dalam bentuk permil menjadi : 17‰

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan

A. Penjumlahan Bilangan Pecahan


Karena bilangan pecahan memiliki pembilang dan penyebut pastinya penjumlahan bilangan pecahan berlainan dengan penjumlahan bilangan bulat. Oleh sebab pemjumlahan bilangan pecahan berisikan :

1. Penjumlahan bilangan pecahan yang penyebutnya sama

Jika kita menjumlahkan dua bilangan pecahan atau lebih yang penyebutnya sama, maka kita cukup menjumlahkan angka penggalan atasnya. Dengan kata lain kita cuma menjumlahkan nilai pembilangnya.

Agar sanggup mengetahui dengan lebih baik penjumlahan bilangan pecahan yang penyebutnya sama, amati pola berikut :
Contoh :
  • 1 / 5
    +
    3 / 5
    =
    1 + 3 / 5
    =
    4 / 5
  • 2 / 7
    +
    3 / 7
    +
    6 / 7
    =
    2 + 3 + 6 / 7
    =
    11 / 7


2. Penjumlahan bilangan pecahan yang penyebutnya berbeda

Jika kita menjumlahkan dua bilangan pecahan atau lebih yang penyebutnya berbeda, maka kita tidak sanggup secara eksklusif menjumlahkannya seumpama versi di atas. Oleh sebab itu kita mesti merubah atau menyamakan penyebutnya apalagi dahulu.

Misalkan kita memiliki bilangan
a / b
dan
c / d
, maka penjumlahan bilangannya merupakan :
a / b
+
c / d
=
(a x d) + (c x b) / b x c

Contoh :
  • 1 / 5
    +
    1 / 3
    =
    (1 x 3) + (1 x 5) / 5 x 3
    =
    8 / 15

Namun kalau salah satu penyebut merupakan kelipatan dari penyebut lain, kita sanggup mengambil penyebut paling besar selaku langkah untuk menyamakan penyebutnya. Agar mudah memahaminya, amati pola berikut :
Contoh :
  • 1 / 7
    +
    3 / 14
    =
    2 + 3 / 14
    =
    5 / 14
7 dan 14 merupakan penyebut. 14 merupakan kelipatan dari 7, sehingga kelipatan paling besar yang diambil untuk menyamakan penyebut.


B. Pengurangan Bilangan Pecahan


Operasi penghematan pada bilangan pecahan sama halnya dengan operasi penjumlahan bilangan pecahan, seumpama yang diterangkan di atas.

1. Pengurangan bilangan pecahan yang penyebutnya sama

Jika kita melakukan penghematan dua bilangan pecahan atau lebih yang penyebutnya sama, maka kita cukup mengurangkan nilai yang dibagian atasnya saja.
Contoh :
  • 4 / 5
    -
    3 / 5
    =
    4 - 3 / 5
    =
    1 / 5
  • 6 / 7
    -
    3 / 7
    -
    1 / 7
    =
    6 - 3 - 1 / 7
    =
    2 / 7


2. Pengurangan bilangan pecahan yang penyebutnya berbeda

Dalam melakukan penghematan dua bilangan pecahan atau lebih yang penyebutnya berbeda, maka tidak sanggup secara eksklusif dijalankan penghematan seumpama cara di atas. Oleh sebab itu kita mesti merubah atau menyamakan penyebutnya apalagi dahulu.

Misalkan kita memiliki bilangan
a / b
dan
c / d
, maka penghematan bilangannya merupakan :
a / b
-
c / d
=
(a x d) - (c x b) / b x c

Contoh :
  • 2 / 5
    -
    1 / 3
    =
    (2 x 3) - (1 x 5) / 5 x 3
    =
    1 / 15

Ketika kita mendapat salah satu penyebut merupakan kelipatan dari penyebut lain, ambillah penyebut paling besar selaku langkah untuk menyamakan penyebutnya. Perhatikan pola berikut :
Contoh :
  • 2 / 7
    -
    3 / 14
    =
    4 - 3 / 14
    =
    1 / 14
7 dan 14 merupakan penyebut. 14 merupakan kelipatan dari 7, sehingga kelipatan paling besar yang diambil untuk menyamakan penyebut.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Bilangan Penggalan – Jenis-Jenis, Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan"

Posting Komentar