Pengertian, Jenis-Jenis Angin Serta Penyebabnya

Pegang telapak tangan anda di atas hidung, dan cobalah hirup napas dengan kuat, pastinya anda akan mencicipi sesuatu dari hidung melekat di telapak tangan anda bukan ? Anda tidak melihatnya, namun anda sungguh-sungguh merasakannya. Apa yang anda rasakan yakni apa yang kita sebut 'udara'.

Sekarang, bila anda sudah menyaksikan pekerjaan penyedot debu, anda akan menyaksikan bagaimana alat tersebut sanggup menyita semua puing kecil, potongan sampah dan bubuk di jalannya. Sekali lagi, itu yakni udara yang disedot berbarengan dengan semua barang kecil tersebut.

Kedua skenario itu ada kaitannya dengan udara yang diarahkan atau ditarik dari sesuatu. Kedua teladan tersebut ada kaitannya dengan tekanan udara, dan pergerakan udara dari satu tempat ke tempat lain. Ini bukan 'angin', namun kita perlu mengetahui sesuatu mengenai apa itu udara ?, sehingga kita sanggup lebih mengetahui pelajaran mengenai angin.

(Photo Credit :eschooltoday.com)

Bumi dikelilingi oleh atmosfer (selimut gas). Gas-gas ini meluas sekitar 400 mil ke penggalan atas langit, dan berisikan nitrogen, oksigen, argon, karbon dioksida, hidrogen dan banyak lagi lainnya. Semua gas yang membentuk atmosfer inilah yang biasa kita sebut udara.

Udara, menyerupai cairan dan gas lainnya, yakni cairan. Partikel dalam fluida ini sanggup berpindah dari satu tempat ke tempat lain, umumnya dari area bertekanan tinggi ke kawasan bertekanan rendah.

Sekarang kita akan menyaksikan bagaimana 'udara' dan 'angin' berhubungan, dan bagaimana angin bertingkah di banyak sekali tempat dan keadaan di sekeliling bumi.

Daftar Isi

Pengertian Angin

Angin hanyalah aliran udara dalam jumlah besar, bergerak dari kawasan bertekanan tinggi sampai ke kawasan bertekanan rendah.

Bagaiman terjadinya Angin

Terjadinya angin dimulai dengan radiasi matahari, yang diserap berlainan di permukaan bumi. Permukaan bumi dipanaskan secara berlainan lantaran beberapa hal menyerupai tutupan awan, pegunungan, lembah, tubuh air, vegetasi dan padang pasir.

Sebagai hasil dari pemanasan yang tidak rata ini, niscaya ada permukaan bumi yang beraneka ragam dalam suhu. Udara di permukaan dengan suhu lebih tinggi, kemudian akan mulai naik lantaran lebih ringan (kurang padat). Saat udara naik, terciptalah tekanan atmosfer yang rendah. Udara di permukaan dengan suhu lebih masbodoh karam (tidak naik). Tenggelamnya bikin tekanan atmosfir yang lebih tinggi. Perilaku atau gas hangat atau cairan yang bergerak ke atas dan digantikan oleh partikel masbodoh disebut Konveksi. Energi yang bergerak selama konveksi disebut arus konveksi.

Di mana saja dan setiap kali ada perbedaan tekanan atmosfer (udara), akan ada angin, lantaran udara akan bergerak dari kawasan bertekanan tinggi ke kawasan bertekanan rendah. Ini juga memiliki arti bahwa angin mungkin lebih mempunyai pengaruh lagi dimana perbedaan tekanan udara lebih besar.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kecepatan Angin

  • Gradien barometer, yakni perbedaan tekanan udara antara dua isobar yang berjarak 1°. Makin besar nilai gradien, maka kian besar kecepatan angin.
  • Ketinggian tempat, makin tinggi posisi sebuah tempat kecepatan angin kian besar dan makin renday posisi sebuah tempat kecepatan angin kian kecil.
  • Tinggi lintang, kian tinggi letak lintang sebuah tempat maka kecepan anginnya kian kecil, dan sebalikny

Jenis-Jenis Angin

1. Angin Planetary

Angin bertiup sepanjang tahun dari satu lintang ke lintang lain selaku respons kepada perbedaan latitudinal dalam hal tekanan udara. Angin planetary disebabkan oleh pemanasan yang lebih besar pada permukaan bumi bersahabat ekuator ketimbang di kutub utara dan selatan. Hal ini memicu udara hangat di kawasan tropis naik dan mengalir lewat atmosfer kekutub dan udara masbodoh dari kutub mengalir kembali ke ekuator di bersahabat permukaan bumi.

2. Angin Pasat

Angin pasat ialah badai yang bertiup dari kawasan daerah tekanan tinggi sub tropis (30 ° N dan S) menuju ke wilayah ekuator bertekanan rendah. Angin ini semestinya bertiup dari utara ke selatan di belahan bumi utara dan selatan ke utara di belahan bumi penggalan selatan, tetapi kemudian terbelok ke kanan di belahan bumi utara dan ke kiri di belahan bumi selatan lantaran imbas Coriolis dan aturan Ferrel. Dengan demikian, angin tersebut bertiup selaku jual beli timur maritim di belahan bumi utara dan jual beli timur selatan di belahan bumi penggalan selatan.

3. Angin Barat

Angin ini berhembus dari wilayah sub tropis menuju bertekanan tinggu menuju sub polar bertekanan rendah. Angin barat dari belahan bumi selatan lebih mempunyai pengaruh dan konstan dalam arah dibandingkan dengan belah bumi utara. Angin ini meningkat antara 40 ° dan 65 ° S garis lintang dan garis lintang ini dipahami selaku Roaring Forties, Furious Fifties and Shrieking Sixties.

4. Angin periodik

Angin secara periodik merubah arah secara terpola dengan pergeseran musim, misal : angin muson angin darat dan laut, angin pegunungan dan lembah.

A. Angin Muson
Angin muson yakni angin musiman yang bersifat periodik dan umumnya terjadi khususnya di Samudera Hindia dan sebelah selatan Asia. Munculnya angin muson umumnya ditandai dengan curah hujan yang tinggi. Angin muson menyerupai dengan angin laut, tetapi ukurannya lebih besar, lebih mempunyai pengaruh dan lebih konstan.

Di kawasan daerah benua Asia akan mengalami penyinaran yang optimal dikala posisi matahari berada pada 23.5 derajat Lintang Utara yang umumnya terjadi pada bulan Mei-Oktober. Penyinaran optimal yang dialami oleh kawasan Asia tersebut akan menenteng sedikit uap air yang membuat terjadinya ekspresi dominan kemarau di Indonesia. Angin penyebab kemarau tersebut disebut angin muson timur.

Sebalinya pada bulan November-April, dikala matahari sedang berada di sekeliling garis balik selaan (23,5 derajat Lintang Selatan) kawasan Benua Australia mengalami penyinaran yang optimal sehingga suhu udara Australia menjadi sungguh tinggi. Angin bertiup dari kawasan Asia yang bertekanan maksimum menuju kawasan Australia yang bertekanan minimum. Angin ini menenteng banyak uap air yang membuat terjadinya ekspresi dominan hujan di Indonesia. Angin penyebab ekspresi dominan hujan disebut angin muson barat.

B. Angin Darat
Angin darat yakni angin yang berhembus pada malam hari dari daratan menuju ke maritim atau perairan yang luas.

Pada malam hari massa daratan lebih singkat masbodoh ketimbang maritim lantaran kecepatan radiasi yang membuat tekanan tinggi pada darat dan tekanan rendah pada laut. Dan dalam cuaca yang damai dan tak berawan, udara bertiup dari darat ke laut. Angin ini tidak menenteng kelembaban dan sedikit hangat dan kering.

C. Angin Laut
Angin maritim yakni angin yang bertiup dari arah maritim ke darat. Di siang hari, tanah yang lebih panas dari pada maritim memicu tekanan udara rendah dan maritim yang sejuk memicu tekanan tinggi. Udara di atas daratan naik dan digantikan oleh angin sepoi-sepoi yang dipahami selaku angin maritim yang menenteng kelembaban. Angin ini sering dimanfaatkan oleh nelayan-nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.

D. Angin Pegunungan dan Lembah
Angin yang terjadi di kawasan pegunungan menyerupai dengan angin darat dan laut. Pada siang hari lereng pegunungan panas dan udara dari lembah mengalir ke lereng. Ini dipahami selaku "Angin Lembah". Setelah matahari terbenam, pola terbalik dan berhembus udara masbodoh dari gunung ke lembah dan disebut "angin pegunungan".

5. Angin lokal

Perbedaan suhu dan tekanan udara di masing-masing wilayah (lokal) memicu angin lokal. Angin setempat ini umumnya dipengaruhi oleh pegunungan, vegetasi, tubuh air dan sebagainya. Terkadang perumpamaan angin setempat di sebuah negara sanggup berlainan dengan negara lain. Sebagai contoh, angin fohn asal awalnya angin yang terjadi di pegunungan Alpen, di Indonesia angin fohn lebih dipahami dengan beberapa istilah : Angin bahorok, Angin Kumbang, Angin Gending, Angin Brubu, Angin Wambraw.

Gambar dibawah ialah beberapa teladan dari angin setempat yang terjadi pada beberapa negara.
(Photo Credit :.yourarticlelibrary.com)


Referensi

1. http://www.eschooltoday.com/winds/what-are-winds.html
2. http://www.yourarticlelibrary.com/notes/keynotes-on-5-different-types-of-wind/12625/
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Muson
4. https://blogdewiratih.blogspot.com//search?q=pengertian-angin-muson?m=0

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian, Jenis-Jenis Angin Serta Penyebabnya"

Posting Komentar